Takbiran itu...


Malam takbir kali ini…dingin.
Puasa kali ini…basah.
Ibadah kali ini…sejuk.

Semakin sejuk, saat ku temukan arti rela, pasrah, atau kata guru…ikhlas.

Semakin basah, saat menerima apa yang memang patut diterima, setelah berkarya tiada jeda.

Semakin dingin, saat menyukuri apa yang sudah jadi porsi diri, pascanafas terengah mencari rezeki.

Menguatkan tekad dan keberanian untuk tetap tegas, menolak diperlakukan di bawah kelas meski kerja dengan kolega beda ras, dengan tetap jaga kualitas, serta buktikan integritas.

Proses menjadi aku semakin benderang bak disorot lampu.

Dan…

"Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu"


Begitu kata guru yang tak pernah bertemu.

Kujelang kembali lahirnya...AKU.

Pondok Gede, 10.49 WIB, 9 September 2010

Komentar